Author

Halaman

Masjid Agung Jami' Malang

Unknown         2 comments
Telah sejak lama, Masjid Jami Agung dipercaya sebagai satu dari tiga masjid tua di Provinsi Jawa Timur dan dianggap sebagai tempat Mustajabah, yaitu tempat dimana doa-doa dari hamba-hamba yang beriman akan dikabulkan oleh Allah SWT. Dua masjid lainnya adalah Masjid Ampel Surabaya dan Masjid Jami’ Pasuruan.

Masjid Agung Jami’ berdiri pada tahun 1890 Masehi. Menurut prasasti kuno yang ada, masjid ini dibangun dalam dua tahap. Tahap pertama dibangun tahun 1890 M, kemudian tahap kedua dimulai pada 15 Maret 1903 dan akhirnya selesai pada 13 September 1903.

[gallery ids="64,65,66" type="rectangular"]

Masjid kebanggaan warga Malang ini memiliki dua gaya arsitektur yaitu Jawa dan Arab. Gaya Arsitektur Jawa terlihat pada bangunan asli masjid yang berbentuk bujur sangkar, berstruktur baja dengan atap tajug tumpang dua. Atap tajugnya ditopang oleh tiang berjumlah 20 buah sebagai simbol 20 sifat wajib Allah Subhanallahu wa ta’ala dan 4 tiang besar di depan sebagai simbol 4 sifat Nabi Muhammad.

Unsur Arab bisa terlihat dari bentuk kubah pada menara masjid dan juga konstruksi lengkung pada bidang-bidang bukaan pintu dan jendela. Selain itu terdapat kaligrafi yang bertuliskan nama para sahabat nabi dan khalifahnya.

 Renovasi Dari Waktu ke Waktu


Seiring dengan berkembangnya zaman dan makin membludaknya jumlah jamaah, Masjid Agung Jami’ mengalami renovasi beberapa kali. Renovasi pertama terjadi pada tahun 1947 dimana perubahan yang sangat besar terjadi pada bentuk tampilan depan. Serambi masjid yang semula terbuka kemudian ditutup dengan dibangun tembok pembatas yang tidak tinggi dengan bukaan yang terbentuk dari lengkungan setengah lingkaran yang ditopang oleh kolom-kolom kecil dan semakin rapat.

Renovasi berikutnya terjadi pada tahun 1950, setelah terjadi bencana alam yaitu meletusnya gunung Agung di Bali yang mengakibatkan terjadinya gempa yang cukup besar dan menyebabkan kerusakan pada bagian masjid. 34 tahun kemudian, Masjid Jami’ mengalami perluasan dan penambahan bangunan penunjang seperti tempat wudhu, tempat penitipan sepatu/sandal/tas, tempat KM/WC, ruang sholat, kantor, perpustakaan, sebuah bangunan taman-kanak-kanak dan tempat KM/WC wanita.

Perubahan luasan masjid yang besar terjadi pada renovasi tahun 1997, yaitu penambahan 2 lantai sepanjang serambi selatan timur dan utara dan koridor yang menghubungkan masjid dengan 2 bangunan penunjang di selatan dan utara. Pilar-pilar besar berdiameter 60 dimunculkan di serambi atas. Gedung penunjang di bagian selatan yang yang berfungsi sebagai tempat shalat dibangun 3 lantai keatas, setinggi gedung penunjang di bagian utara untuk menjaga kesimetrisan bangunan.

 

[gallery ids="69,70,71" type="circle"]

Dinding bagian fasade ditinggikan berikut ketinggian 2 menaranya. Material kubah diganti dengan beton dan diolah sehingga menimbulkan tekstur geometris. Warna dinding dan ornamen keseluruhan bangunan disamakan (monokrom hijau) sehingga menciptakan kesatuan di seluruh bagian bangunan. Menara semakin ditinggikan hingga mencapai 41 meter, dengan tiga balustade berwarna putih, dipadukan dengan pola geometris yang senada dengan pola dinding fasade dan kubah.

 Fasilitas di Masjid Agung Jami' Malang


Keistimewaan lain dari Masjid Agung Jami’ Malang ada pada air yang dipergunakan. Airnya berasal dari sebuah sumur bor artesis sedalam 205 meter. Sumur artesis tersebut sudah mengeluarkan air sendiri meski tanpa menggunakan pompa dengan debit mencapai 15 liter per detik. Berdasarkan hasil uji oleh PDAM kota Malang, air dari sumur artesis ini memenuhi syarat untuk langsung diminum. Itu sebabnya, selain digunakan untuk aktivitas di masjid, air artesis ini juga dikemas menjadi minuman mineral siap konsumsi dengan merk Q-Jami’. Q-Jami’ kini sudah dikonsumsi oleh warga Malang, baik untuk konsumsi pribadi maupun saat ada acara-acara penting.

Sebagai sentra kegiatan spiritual di Malang dan destinasi wisata religi wisatawan dari luar Malang, masjid ini melengkapi diri dengan beberapa fasilitas. Di lantai dua gedung penunjang bagian utara terdapat perpustakaan masjid yang menyediakan kitab-kitab dan buku-buku Islami. Untuk menunjang kegiatan dakwah Islam dan sumber informasi, masjid ini juga mendirikan sebuah stasiun radio bernama Madina FM 99.8.

 Kegiatan Dakwah


Masjid megah dan mewah tidak akan ada artinya di hadapan Allah SWT dan Rasul SAW jika di dalamnya tidak ada kegiatan dakwah yang dijalankan. Hal ini disadari sepenuhnya oleh Takmir Masjid Agung Jami’ Malang. Untuk itulah diselenggarakan pengajian umum secara rutin berupa kuliah subuh setiap hari dan pengajian ba’dal Magrib yang diisi oleh para kyai-kyai ternama kota Malang.

 

[gallery ids="74,75" type="rectangular"]

Kegiatan remaja masjid juga cukup semarak, mulai dari TPA, perkumpulan shalawat Nabi hingga penyelenggaraan peringatan hari-hari besar Islam seperti Maulid Nabi, Isra’ Mi’raj dan Tahun Baru Islam.

Di bulan Ramadhan kegiatan dakwah semakin meningkat. Pengajian rutin berupa kuliah subuh setiap hari, pengajian ba’dal Maghrib dipindahkan ke Ba’dal Ashar (mendekati waktu berbuka), pelaksanaan sholat Tarawih, tadarus Al-Quran dan sholat Witir tengah malam yang banyak diikuti oleh warga Malang dan sekitarnya. Masjid Jami’ juga menyediakan makanan berbuka gratis bagi para jamaah selama bulan Ramadhan.

Jadi, jika Anda ke Malang maka jangan lupa untuk singgah di Masjid Agung Jami' Malang yang mustajabah ini. Selain menunaikan sholat, Anda juga bisa beristirahat sambil mengagumi keindahan dan kemegahan bangunannya. Di depan Masjid Agung Jami' Malang juga terdapat Alun-Alun Kota Malang yang juga sayang untuk dilewatkan.
Published by Unknown

Keluarga Biru adalah blog milik Ihwan Hariyanto dan Ivonie Zahra. Mereka menulis tentang parenting, traveling dan kuliner yang mereka lakukan bersama dua buah hati mereka Aiman dan Aira.
Follow us Google+.

2 komentar:

  1. […] maka jangan lupa singgah di Alun-Alun Kota Malang yang cantik. Alun-alun yang terletak di depan Masjid Agung Jami’ Malang atau lebih tepatnya di Jl. Merdeka ini direnovasi dengan menggunakan dana CSR (Corporate Social […]

    BalasHapus
  2. iya memang sangat besar masjid jami' kota malang. saya pernah kesana, soalnya saya dulu kuliah di UB jadi sering main ke alun-alun kota malang. waktu sholat, sholat di masjid jami' ini. megah sekali.

    BalasHapus

(Tab Widget 1)

About

Followers

Total Pageviews

Flickr

Gallery

Contact

Powered by Blogger.