Biasanya museum identik dengan kesan membosankan dengan koleksi benda-benda kuno yang kurang menarik. Sehingga tak heran jika mayoritas orang enggan jika diajak berwisata ke museum. Sayang sekali memang, padahal di museum kita bisa mengenal sejarah dan mendapatkan ilmu. Nah di Museum Angkut kita bisa mendapatkan ilmu tentang sejarah transportasi dunia dengan cara yang menyenangkan.
Lokasi Museum Angkut mudah dijangkau karena terletak di jalur bus Malang-Kediri/Jombang. Bagi yang tidak punya kendaraan pribadi bisa menggunakan angkutan umum, jika dari luar kota Malang naik bus maka setelah sampai di Terminal Arjosari langsung naik angkutan umum/mikrolet jalur AL/ADL. Sedangkan jika naik kereta api, setelah sampai di Stasiun Kota Baru Malang naik mikroletnya juga sama yaitu jalur AL/ADL. Bilang sama sopir mikrolet kalau minta turun di Terminal Landungsari. Setelah sampai di Terminal Landungsari, langsung naik bus Puspa Indah jurusan Malang-Kediri/Jombang, bilang sama kernetnya turun di Museum Angkut. Nanti Anda akan diturunkan tepat di depan Museum Angkut.
.
Apa Yang Menarik di Museum Angkut?
Di dalam Museum Angkut kita bisa melihat berbagai macam alat angkut dari penjuru dunia mulai dari yang tradisional hingga modern, yang tidak bermesin hingga yang bermesin. Untuk bisa menikmati semua koleksi Museum Angkut pengunjung dikenai tiket masuk sebesar Rp.60.000 pada hari biasa sedangkan pada akhir pekan (Jumat-Minggu)/Liburan/Tanggal Merah dikenakan tiket masuk seharga Rp.80.000. Untuk anak-anak yang tinggi badannya di atas 90 cm diwajibkan membeli tiket masuk juga. Bagi pengunjung yang membawa kamera kecuali kamera handphone dikenakan tiket kamera seharga Rp.30.000/kamera.
Museum Angkut terbagi atas beberapa zona dengan ciri khasnya masing-masing, mari kita lihat satu per satu tiap zona.
Zona Hall Utama
Ruangan ini adalah ruangan pertama yang akan dikunjungi setelah melewati garis Entrance oleh pengunjung. Begitu masuk zona ini perhatian kami langsung tertuju kepada koleksi Museum Angkut yaitu salah satu karakter robot di film Transformer yang paling ngetop: Bumble Bee. Robot kuning itu berdiri dengan gagahnya seakan menyambut para pengunjung. Saya langsung mengajak Aiman berfoto bersama Bumble Bee. Di ruangan ini terdapat koleksi alat angkut dari berbagai negara dan masa. Di zona ini mayoritas alat angkutnya berasal dari luar negeri, seperti pesawat terbang, helikopter, sepeda, motor juga mobil-mobil tua yang klasik. Berada di zona ini serasa berada di dealer kendaraan yang lengkap, ada yang dalam bentuk ukuran aslinya juga bentuk miniatur.
Zona Edukasi
Naik ke lantai dua kita akan menemukan Zona Edukasi. Sesuai misi visi Jawa Timur Park Group sebagai penggagas Wisata Edukasi, di zona seluas 900 m2 ini kita bisa mendapatkan informasi tentang sejarah berbagai angkutan dari masa ke masa baik di Indonesia maupun di dunia. Mulai dari yang tradisional hingga modern. Yang tradisional misalnya becak, andong, perahu kayu, sedangkan yang modern seperti motor, kereta api uap hingga kapal laut yang terkenal yaitu Titanic.
[gallery ids="128,130,129,131" type="circle"]
Zona Sunda Kelapa & Batavia
Dari Zoba Edukasi kita keluar dan turun ke zona yang berada di out door. Masuk ke zona ini kita serasa ditarik kembali ke Jakarta tempo dulu saat menjadi pelabuhan terkenal di jaman Belanda. Kita juga bisa mencoba merasakan profesi-profesi yang ada di zaman penjajajan misalnya penjual kayu, penjual kupang hingga penjual kerangjang ikan. Seru sekali pokoknya, berasa kembali ke tempo dulu.
Zona Gangster Town & Broadway Street
Di zona ini Al Capone sebagai gangster tersohor di tahun 1970an beraksi dan siap membawa anda terlibat di dunia gangster. Didukung dengan setting bangunan berupa tiruan gedung-gedung bertingkat di Amerika membuat Zona Gangster Town ini terasa nyata.
Zona Eropa
Dari outdoor kita masuk lagi ke indoor yaitu Zona Eropa. Italy, Perancis, Jerman dan London yang merupakan kota tersohor di Eropa disajikan dalam nuansa malam yang dipadu dengan berbagai angkutan dari Eropa yang melengkapi situasi kota. Kita bisa melihat miniature Menara Eiffel di Paris, Menara Pisa Italy dan Collosium di Roma.
Zona Istana Buckingham
Inggris sebagai Negara Kerajaan paling tersohor di dunia dan terbukti menghasilkan berbagai angkutan berkelas seperti Blackburn, Triumph, Matchless, Royal Enfield, Raligh, Fillir, Francis Barnett, Austin, Mini Cooper, Rolls Royce, dll juga hadir di Museum Angkut. Pengunjung bisa melihat mobil LandRover yang pernah digunakan oleh Queen Elizabeth saat parade di Australia.
Zona Las Vegas
Walaupun namanya Zona Las Vegas namun jangan berharap bisa menemukan alat-alat permainan judi ya, nanti bisa-bisa digerebek sama Pemkot Batu. Di zona ini kita bisa melihat bagaimana suasana malam hari di gerbang Las Vegas yang dilengkapi dengan mobil-mobil juga pastinya.
Zona Hollywood
Para movie freak pasti suka dengan zona ini karena Anda akan menemukan berbagai mobil yang dipakai dalam film-film Hollywood yang ngetop, salah satunya film James Bond. Kapan lagi bisa bergaya di depan kamera bak agen 007.
Setelah lelah mengelilingi Museum Angkut kita bisa istirahat sambil mengisi perut yang keroncongan di Zona Pasar Apung.
[gallery ids="138,139,140" type="rectangular"]
Berbagai souvenir dan merchandise Museum Angkut serta oleh-oleh khas Nusantara UKM Batu ada di sini. Makanan khas tradisional turut meramaikan suasana pasar tempo dulu dan nuansa pasar apung. Berbagai kerajinan dan lukisan gaya seniman Kota Batu seperti seni batik, lukis, ukir, karikatur, dan lain-lain dapat dipelajari sekaligus berinteraksi langsung dengan para seniman. Yang seru neh, kita bisa membawa hasil karya seni kita pulang ke rumah lho. Selain itu kita bisa mencicipi makanan tradisional antara lain cenil dan lupis, arbanat, serabi mini dan masih banyak lagi lainnya.
Jadi jika Anda berencana berwisata Keliling Malang jangan lupa pergi ke Museum Angkut, Batu. Sebuah wisata edukatif yang menarik dan kekinian.
0 komentar: